Jumat, 10 November 2017

Dampak politik, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini

Dampak politik, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa dalam kehidupan bangsa Indonesia masa kini



Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia pada hakikatnya merupakan bentuk penjajahan dan eksploitasi terhadap sumber daya alam yang dimiliki oleh tanah air kita yaitu Indonesia. Negara – Negara Barat yang pernah menjajah Indonesia yaitu :
§  Portugis
§  Inggris
§  Spanyol
§  Belanda
Tujuan mereka pada awalnya hanya untuk mencari rempah – rempah. Namun, seiring berjalannya waktu mereka mulai melakukan Kolonialisme dan Imperialisme ke daerah – daerah yang kaya akan rempah – rempah untuk kepentingan Negaranya sendiri.
Pada abad ke – 18, Belanda hampir menguasai daerah – daerah yg ada di Indonesia, hal ini jelas menguntungkan pihak Belanda karna mereka mengambil sumber daya alam yang orang pribumi miliki dengan cara yg kejam. Mereka menggunakan tak – tik terjitunya yaitu Politik adu domba atau Devide et Impera, untuk memperoleh Kekuasaan yang lebih luas. Kehidupan dibawah penjajahan bangsa Barat memiliki dampak Positif dan Negatif.
Namun, pada kenyataannya Dampak Negatif  lebih dominan dari pada Dampak Positifnya. Berikut dampak yg ditimbulkan oleh para penjajahan bangsa Barat, khususnya Belanda baik dari segi Politik, Sosial, Ekonomi, maupun Pendidikan.
1.      Dampak di bidang Politik
Kuatnya pengaruh dibidang politik, Pemerintah Kolonial Belanda tidak sekedar memengaruhi jalannya Pemerintahan Pribumi/Kekuasaan Kerajaan – Kerajaan yang ada di Indonesia. akan tetapi, juga dapat mengambil wilayah kekuasaan Kerajaan, dan tidak sedikit wilayah – wilayah kekuasaan Kerajaan yg ada di Indonesia diambil alih oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Wilayah kekuasaan yang diduduki oleh Kerajaan terus dipersempit, bahkan ada kerajaan yg hancur lebur akibat ulah para Kolonial Belanda.
Berikut adalah pengaruh kolonialisme terhadap pemerintahan kerajaan :
-                  Pemerintah kolonial ikut campur tangan dalam pemerintahan Kerajaan.
-                  Kedudukan raja terikat oleh struktur pemerintahan kolonial.
-                  Pemerintahan dibentuk dengan sistem sentralisasi yang pusatnya di Batavia (sekarang Jakarta).
Selain pemerintahan kerajaan, rakyat pribumi pun terkena dampak tersebut. Keberadaan rakyat Indonesia pada masa itu dibagi menjadi 2, yaitu :
1.          Situasi sebelum dijalankannya politik etis, dan
2.          Situasi sesudah dijalankannya politik etis.

Situasi sebelum dijalankannya politik etis, kehidupan masyarakat terdiri atas tiga golongan, yaitu :
-                  Masyarakat kalangan bawah, yaitu meliputi : kaum buruh, pedagang, petukang, dan pekerja rendah lainnya.
-                  Masyarakat kalangan menengah, yaitu meliputi : petani yang memiliki tanah dan para pegawai pemerintahan kolonial Belanda.
-                  Masyarakat kalangan atas, yaitu meliputi : Pemuka agama dan para Bangsawan.
Sedangkan keberadaan setelah dijalankannya politik etis, keberadaan masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya kalangan – kalangan pelajar.
2.          Dampak di bidang Ekonomi
Ketika pemerintah kolonial Belanda berkuasa, para pengusaha pribumi kedudukannya menjadi aparatur pemerintah kolonial, mereka tidak lagi mendapatkan penghasilan dan upeti seperti sebelumnya. Pendapatan mereka diganti dengan gaji menurut ketentuan pemerintah kolonial, akibatnya penghasilan mereka menurun drastis dari sebelumnya.
Nasib rakyat, terutama para petani menanggung beban yg amat berat. Petani harus menanam tanaman yang diperintahkan pemerintah kolonial. Banyak barang dagangan mereka yang dijadikan Monopoli pemerintah kolonial Belanda, dan banyak pula rakyat yang bekerja sebagai kuli perkebunan. Rakyat juga mengalami hambatan di bidang kerajinan tangan, karena banyaknya barang – barang yang datang dari negeri Belanda.
Mereka tidak bisa bergerak bebas di bidang perekonomian, karena pekerjaan mereka di awasi dan di batasi oleh pemerintah kolonial Belanda.
3.          Dampak di bidang Sosial
Nasib rakyat Indonesia, khususnya para penguasa sangat buruk. Kedudukan mereka yang sebelumnya menjadi penguasa, berubah menjadi aparatur pemerintah kolonial Belanda. Derajat dan kehormatan mereka sebagai pemuka masyarakat pribumi menurun, kedudukan mereka tidak diakui oleh pemerintah kolonial Belanda. Mereka bukan lagi sebagai penguasa, melainkan pembantu dalam menjalankan pemerintahan kolonial.
Sedangkan derajat kehidupan rakyat biasa dinjak – injak. Martabat dan hak mereka tidak mendapat pengakuan dan perlindungan. Keseharian mereka diliputi rasa takut, cemas, tidak percaya diri, bodoh dan terhina. Kedudukan sosial bangsa Indonesia dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : kelas ke - satu diduduki oleh bangsa Barat, kelas ke - dua oleh Timur Asing, dan kelas ke – tiga diduduki oleh masyarakat pribumi.
4.          Dampak di bidang Budaya
Dalam bidang ini, budaya Barat sangat berpengaruh dalam kehidupan rakyat Indonesia. walaupun tidak serta merta, kehidupan Barat sedikit demi sedikit berkembang menjadi tata kehidupan pribumi, mulai dari cara pergaulan, gaya hidup, bahasa dan cara berpakaian Barat mulai dikenal oleh kalangan kraton maupun masyarakat, dan terus berkembang mengikis tradisi – tradisi kraton maupun masyarakat. Selain itu agama Kristen juga mulai berkembang di Indonesia. bangsa Barat mulai memperkenalkan agama Kristen di Indonesia, mulai dari kerajaan – kerajaan sampai masyarakat biasa.
5.          Dampak di bidang Pendidikan
Usaha – usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yg murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai abad ke – 19 menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat yang mempunyai jabatan lah yang dapat merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya.
Para Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat - rakyat jelata, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh – bodohi oleh para kolonial Belanda.
Dampak penjajahan bangsa Barat di bidang pendidikan, antara lain :
Ø    Munculnya golongan - golongan terpelajar di Indonesia.
Ø    Bangsa Indonesia bisa membaca dan menulis sehingga dapat menjadi tenaga – tenaga kerja di perusahaan Belanda.
Ø    Bangsa Indonesia menjadi tahu perkembangan yang terjadi di dunia luar.



Selasa, 27 Juni 2017

DRAMA KOREA Ter-Romantis dan bikin BAPER

Annyeong Haseyo,,
Nah, sekarang Aku mau ngasih list Drama ter-Romantis versi admin sendiri yang wajib banget kalian kepoin. Pokoknya kalian harus nonton drama ini ya..karena ini kali pertama aku nulis blog ini harap dimaklumin jika banyaaaaaaaakkkk kesalahan.


Oke langsung aja^^


1. Another Miss Oh / Oh Hae Young Again.
Cast : Eric Moon, Seo Hyun Jin, Jun Hye Bin.

Gambar terkait



Dalam drama Another Miss Oh, Eric berperan sebagai Park Do-Kyung, seorang cowok yang berprofesi sebagai penata suara. Sebelumnya, ia bermain dalam drama Korea berjudul Discovery of Love pada tahun 2014.
Oke langsung ke sinopsis singkatnya ya.

Jadi diawal cerita tuh kita diperlihatkan Oh Hae Young yang jalan lunglai setelah ketemu sama kekasihnya. 1 hari sebelum pernikahan pacarnya Oh Hae Young bilang kalo dia gabisa nikah sama dia gara-gara gak suka sama cara makannya. Nah?

Oh Hae Young bingung sekaligus hancur ia sangat terluka, ia langsung menyetujinya lalu ingin mengatakan kepada pacarnya, bahwa ia ingin mengatakan ke semua orang bahwa yang membatakan pernikahan ini adalah dirinya sendiri. Ia terlalu malu untuk bilang kepada semua keluarga dan tetangganya bahwa ia diputuskan sehari sebelum pernikahan.

Hingga akhirnya takdir mempertemukan mereka berdua, yap Park Do Kyung dan Oh Hae Young.
Tapi mantan tunangan Park Do Kyung tiba-tiba Muncul lagi. Namanya Oh Hae Young. Ternyata Oh Hae Young dengan Pretty Oh Hae Young dulunya satu SMA, jadi di drama ini ada 2 karakter cewek yang berbeda namun dengan nama yang sama.

Aku suka banget karakter Oh Hae Young disini dia tuh jujur, gak kayak kebanyakan anak cewek yang lainnya. Dia bahkan terang-terangan nelpon si do kyung sambil nangis ngejer buat ngeluapin semua kemarahan dan betapa hancur hatinya itu.



Pokoknya recomended banget buat yang belum nonton! banyak juga pelajaran yang berharga yang kita dapat dari menonton drama ini. Keren pokoknya!!!!



2. Fight For My Way
Cast : Park Seo Joon Kim Ji Woon, other.





Drama Fight For My Way ini sendiri sebenernya belum tamat, karena masih episode 12 sekarang.

Tau kan Aktor ganteng Park Seo Joon yang udah mejeng dideretan drama-drama populer seperti Dream High 2, Kill Me, Heal Me, She Was Pretty dll. Di drama Fight For My Way ini aktor tampan ini berperan sebagai Go Dong Man yang bersanding dengan Kim Ji Woon Aktris yang cantik dengan akting kerennya yang bikin kita betah untuk menontonnya. Sebelumnya ia pernah bermain di drama Descendants Of The Sun yang saat itu sedang booming bahkan sampai sekarang mungkin ada beberapa yang belum bisa move on dari drama tersebut bukan ?

Gambar terkait


Kim Ji Woon berperan sebagai Choi Aera sahabat terbaik Go Dong Man. Drama Ini recommended banget buat ditonton. Kalian penasaran kan bagaimana akting park Seo Joon dan Kim Ji Woon ? dan bagaimana chemistry yang terbentuk di drama ini ?
bahkan netizen korea menjuluki Kim Ji Woon karena cara bicaranya yang unik dari aktris-aktris lainnya. Pokoknya di drama ini agak banyak kata-kata kasar yang diucapin Ji Woon Eonni ini. Eh?





3. Introverted Boss / My shy Boss
Cast : Yeon Woo Jin, Park Hye Soo








Introverted Boss adalah serial televisi Korea Selatan tahun 2017 yang dibintangi oleh Yeon Woo-jin dan Park Hye-soo.

Tau Yeon WooJin kan ? ituloh Aktor supelll ganteng yang pernah main di drama Marriage Not Dating. Duh dia disini beradu akting bareng Park Hye Soo yang jarak umurnya emang cukup jauh sih, tapi chemistry mereka di drama ini tuh dapet banget. Setiap episode yaampun bikin baper, EH?


singkatnya sih, disini  tuh si Yeon Woo Jin berperan sebagai seorang Daepyeonim / seorang boss yang sangat introvert. ia mempunyai masa lalu yang kelam, dan dari situlah cerita dimulai. Seorang karyawan wanita tiba-tiba memasuki ruangan yang tak seharusnya ia buka. 


Karakter ceria dan bawel yang diperankan Hye Soo disini membuat sang boss itu perlahan keluar dari zona gelapnya. Hari-hari dimana ia hidup dengan kesendiriannya yang selama ini ia jalani...
sangat berbanding terbalik ketika ia bertemu karyawan wanita yang tiba-tiba memasuki ruang hatinya, Yang mengubah kehidupannya.
Namun, ada satu hal yang menjadi alasan wanita itu, mengapa ia tiba-tiba mendekati sang boss ? Ternyata Ia ingin membalaskan dendamnya.




Yang belum nonton penasaran kan? Drama ini penuh pelajaran yang dapat kita ambil. banyak juga adegan romantis yang membuat kalian pasti IRI apalagi buat para penjomblo yang masih menunggu kekasih idamannya !!!

Meskipun ratingnya kecil, hufft sayang banget, padahal ceritanya keren lohh...
Recommended banget aku aja gak bisa move on dari ini drama ... TT huhu boseu~




4. Strong Woman Do Bong Soon
Cast : Park Hyungsik, Park Bo Young, Kim Ji soo





Demam Hyungsik siapa yang bisa ngehindar? dengan ketampanannya ia sukses membuat kita semua melted sendiri.. Ini salah satu drama yang menurutku campur aduk, Romatis? PASTI. bakalan banyak adegan yang membuat kita tertawa dan ikut penasaran untuk terus menonton di setiap episode-episodenya.
Apalagi Aktris cantik nan mungil Park Bo Young disini berperan sebagai seorang pencari pekerjaan dengan kemampuan kekuatan supernya yang membuatnya bertemu dengan Ahn Minhyuk (Peran dari Park Hyungsik)






Drama ini Recommended banget loh, karena dari alurnya aja udah beda dari drama yang lain seperti sesuatu yang baru.




5. Suspicious Partner
Cast : Ji Chang Wook, Nam Ji Hyun

Gambar terkait



Kalo kalian biasanya nonton drama-drama atau film-film yang di perankan Ji Chang Wook sebelumnya, biasanya kalian sering kan melihat akting Ji Chang Wook dengan disertai Adegan actionnya yang membuat kalian pastinya berdebar terpesona dengan ketangguhannya.

Hasil gambar untuk suspicious partner


Kali ini ia memilih karakter berbeda, dengan genre komedi romantis ini Ji Chang Wook tampil sangat-sangat berbeda. meskipun begitu Ji Chang Wook banyak mendapat banyak pujian karena aktingnya yang sangat bagus meskipun drama ini memang mendapat rating yang sangat kecil.

Aktris Nam Ji Hyun sendiri sebelumnya pernah beradu akting dengan Seo In Guk di drama Shopping King Louie (Salah satu drama ter-favorit).

Drama ini recommended buat kalian yang penasaran dengan akting Ji Chang Wook dan Nam Ji Hyun  disini ? Aku sihh YES!! yaa mskipun endingnya:v *EH?



Apakah dari drama yang admin udah rekomendasiin, kalian sudah menontonnya semua ?
atau ada drama lainnya yang membuat kalian masih tidak bisa move on ? Silahkan tulis dikometar yaaa^^ mungkin ada beberapa drama yang sangat berkesan di hati kalian masing-masing. Gomawo~
 


Kamis, 09 Maret 2017

ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

BAB VI
ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan sosial, antara lain:
1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia  berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dansistem ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat   Indonesia   berada   di antara   masyarakat   sosialis   di   utara   dan masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Dengan demikian, maka posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Apa sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara Indonesia? Ancaman bagi integrasi  nasional  tersebut   datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer. Mengapa ancaman perlu diketahui? Nah, untuk menjawab rasa penasaran dan menambah pengetahun kalian, berikut ini uraian  secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman militer maupun non-milter.

1. Ancaman di Bidang Militer
Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan kimia dan nuklir. Aktivitas ini merupakan ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir. Ancaman ini dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk melakukan agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.
Suatu negara yang melakukan agresi dikategorikan sebagai ancaman kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa. Agresi ini mempunyai bentuk- bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah. Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan
untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada agresi militer I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan agresi militer II tanggal 19 Desember 1948

Selain itu, bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang dicaplok dan diakui oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.Pemberontakan bersenjata juga menjadi ancaman militer yang harus serius ditangani oleh bangsa Indonesia. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata yang terjadi di Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.

Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Negara Indonesia mempunyai fungsi pertahanan negara yang ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap warga negara, objek-objek vital nasional, dan instalasi strategis dari kemungkinan aksi sabotase. Hal ini memerlukan kewaspadaan yang tinggi didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan mencegah secara dini. Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase sehingga harus dilindungi, seperti istana negara, gedung MPR/DPR, tempat wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya alam.
Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agenagen rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kegiatan ini tidak mudah dideteksi, maka spionase merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan Baru-baru ini kita dikejutkan dengan  adanya aksi teror di Ibu Kota Jakarta, yaitu Bom Thamrin. Aksi teror ini dilakukan secara terbuka di tengah kesibukan masyarakat. Aksi teror bersenjata ini memakan banyak korban, baik dari kepolisian dan masyarakat. Aksi teror ini merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.

Sasaran aksi teror bersenjata dapat menimpa siapa saja, sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan politik, lingkungan strategis, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, segala bentuk teror harus dicegah dan dibasmi agar kententraman masyarakat tidak terganggu Selanjutnya, gangguan keamanan di laut dan udara juga perlu mendapatkan perhatian. Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara. Hal ini berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara.
Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara illegal, pencurian kekayaan di laut dan pencemaran lingkungan.

2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakanfaktor-faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yangmembahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayahnegara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia.
Ancaman  non-militer di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.
Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer. Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan umum.


B. Ancaman di berbagai Bidang (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum. Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan.

1. Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak tegas paham komunis dan zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh  Bangsa Indonesia, kalaupun ada pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankanpada aspek kebebasan individual.
Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi.

Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada dilakukannya perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya. Hal tesebut apabila tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia yang sesungguhnya.

2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk
menekan negara lain. Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya. Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan
bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mepengaruh globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatanekonomi dan perdagangan di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
 Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lainnya.

 Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi , di antaranya adalah  sebagai   berikut:
a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutamayang tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di Indonesia.Pada akhirnya mereka dapat menekan pemerintah atau bangsa kita Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.
c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang. Pihak yang menang secara leluasa memonopolipasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya, timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas tersebut.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerjaakan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk.

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
 Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme,
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.

Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup       tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya 181 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata. Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup
damai dan tentram. Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus terus ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah di suatu wilayah mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan kemerosotan wibawa para penegaknya. Dengan demikian,kita harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan dan keamanan, baik secara militer maupun non-militer.


C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Inegrasi Nasional
peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada tekanan dari luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya. 183

Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanMembangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda merupakan hal penting karena generasi muda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa dan bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih luas menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan bermasyarakat.Banyak tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan peran serta dan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya. Jika rakyat Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Akibatnya, Integrasi nasional akan terganggu.Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam membangun integrasi nasional.

Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
  2. Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
  3. Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
  4. Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
  5. Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
  6. Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
  7. Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
  8. Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
  9. Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
  10. Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
  11. Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
  12. Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
  13. Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
  14. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
  15. Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia